Thiago Motta mengungkapkan pernah melakukan tekel terhadap Lionel Messi di latihan dan berujung teriakan ayah bintang Barcelona tersebut kepadanya.
Pemain asal Brasil itu melakoi debut di skuat Barcelona B pada 2000 dan masuk ke tim utama hingga 2007. Ia pernah satu lapangan latihan dengan Messi saat masih sama-sama menimba ilmu di akademi La Masia.
Motta pun menceritakan suasana sesi latihan yang justru banyak melahirkan tensi tinggi. Pasalnya, di latihan itu semua pemain berusaha bersaing menunjukkan kualitas mereka untuk bisa promosi ke Barcelona B, kemudian ke tim utama.
"Saya pernah melakukan tekel terhadap Lionel Messi di sesi latihan dan ayahnya berteriak ke arah saya," terang Motta kepada La Gazzetta Dello Sport, dikutip dari Marca.
"Ia [ayah Messi] mengatakan saya terlalu keras menjegalnya, tapi memang itu satu-satunya cara menghentikan Messi. Latihan merupakan medan perang setiap saat."
Motta mengakui tekanan yang sangat berat ia alami justru saat sesi latihan di Barcelona. Kondisi itu diakuinya membuat gelandang yang kini memperkuat Paris Saint Germain (PSG) itu nyaris putus asa.
"Saya hendak menyentuh bola dan semua pemain berteriak agar mengoper bolanya kepada mereka. Tekel-tekel di sana [sesi latihan Barcelona] amat keras, tapi [Carles] Puyol membisiki saya untuk melakukan hal yang sama sehingga saya bisa mendapatkan respek," ucap Motta.
Bukan hanya di lapangan, Motta juga mengaku mengalami hari-hari penuh perjuangan yang amat berat di luar lapangan.
"Rasanya tidak mudah. Saya ingin menelepon [keluarga] ke Brasil melalui telepon umum, sementara [Victor] Valdes selalu menelepon menggunakan telepon seluler di dalam kamar. Ia membuat saya sulit tidur," ucap Motta.
Belum lagi, saat itu ia harus beradaptasi dengan metode 'tangan besi' pelatih saat itu, Louis van Gaal, di Barcelona. Pelatih asal Belanda itu punya banyak sekali aturan yang harus dipatuhi para pemain.
"Van Gaal juga amat keras. Jika Anda tidak memasukkan dan merapikan kaus ke dalam celana, ia tidak akan mengizinkan Anda main."
"Saya ingat itu merupakan tahun-tahun ketika [Andres] Iniesta mampu masuk ke tim utama. Ia luar biasa bahkan ketika masih 14 tahun dan dia tidak gentar dengan semua pemain," terang Motta.
Sumber : cnnindonesia.com